Budidaya Burung Parkit
Pesona burung parkit memang memukau aneka macam kalangan. Mulai dari bawah umur sampai orang dewasa, sekedar hobby, klangenan maupun sebagai ladang bisnis.
Di tempat Pasar Turi, Pasar Kupang ataupun Pasar Bratang sangat minim sekali pasokan burung parkit yang berkualitas. satu sangkar hanya beberapa ekor burung parkit, itupun kurang banyak pilihan baik dari sisi warna dan kesehatan burung yang kurang prima.
Jadi sewaktu saya membeli di pedagang tersebut butuh waktu agak usang untuk mengamati kira-kira bakalan burung mana yang anggun untuk saya jinakkan. Karena dari beberapa diantaranya ada yang sakit-sakitan dan warna bulunya yang kusam ibarat kurang terawat. Ketika saya tanya pada pedagangnya kenapa pilihan barang mereka terbatas, mereka menjawab sebab kurang pasokan.
Jadi bila merunut dari kesediaan pasokan tampaknya prospek bisnis burung parkit masih terbuka. So peluang bisnis pengembangbiakan burung parkit cukup cerah.
Budidaya burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Umumnya sebab cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga balasannya kurang memuaskan.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya ialah sebagai berikut:
- Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget ialah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit. Karena untuk mendapat pasangan burung parkit yang sudah harmonis ini gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah bila kita yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang ditarget ialah kuantitas maka itu sanggup diabaikan dengan cara membiarkan parkit menentukan pasangannya sendiri di sangkar perjodohan masal.
- Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Kaprikornus pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.
- Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) sebab beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit "beli satu pasang". Tetapi ternyata sampai sekian usang tidak menandakan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang sanggup membedakan terang bila parkit sudah cukup umur ialah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.
- Ukuran sangkar harus diadaptasi dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini ialah biaya sangkar jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya ialah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi janjkematian masal.
- Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar 'berisi'. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu usang sehingga banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Kaprikornus pilih biji-bijian yang berbobot biar sanggup memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga sanggup diberikan.
- Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan sanggup di sanggup dari tumbukan kerikil bata merah, genteng ataupun kulit sotong.
- Kesehatan burung parkit juga akan kuat pada perkembangbiakan.
- Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih
- Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.
Yang terang budidaya parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi juga sanggup menambah penghasilan.
Untuk mengembangbiakan burung parkit harus memperhatikan beberapa hal biar mendapat hasil yang maksimal didalam penangkaran. Ukuran kadang yang diperlukan bekerjsama tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan ialah sistem penangkarannya secara khusus atau secara massal.
Penangkaran secara khusus dilakukan bila peternak menginginkan corak tertentu yang dikehendaki. Maka mengumpulkan beberapa pasangan patut dihindari. Penangkaran secara khusus tidak memerlukan sangkar yang besar cukup ukuran 40 x 40 x 60 untuk satu pasangan dan satu kotak pengeraman.
Untuk penangkaran secara masal memang lebih hemat tempat satu sangkar sanggup diisi beberapa pasangan termasuk kotak pengeraman. Hanya saja penangkaran ini kita lebih sulit untuk mengamati jenis atau corak khusus burung parkit yang kita inginkan. Termasuk juga dalam hal mengontrol kesehatan burung parkit. Karena itu ukuran atau besar sangkar harus memperhatikan populasi pasangan parkit yang akan ditempatkan.
Disamping menyediakan sangkar untuk penangkaran, sangkar untuk menampung parkit yang sudah lepas sapih juga harus disiapkan. Kandang ini juga berfungsi sebagai sangkar pembesaran plus penyeleksian bakalan burung parkit.
0 Response to "Budidaya Burung Parkit"
Posting Komentar